Cerita:Misteri WC angker (Box-Box Kid!)

Al cerita..dari negeri antah berantah..
di suatu kampus kedokteran swasta, waktu itu pukul 5sore, orang2 dah pada pulang. Tapi aku -sebut saja Bonbon- masih ada di kampus karena kpincut banget yang namanya Friendsteran... pake warnet di kampus gtu... Al hasil ga sadar, gw tinggal ber2 di warnet dengan- sebut saja Ucu- , sebenarnya bukan ga sadar(mang gw pingsan) tp keasyikan aja... trus, ada satu yang mengganggu... gw coba ga peduli, tapi susah banget..., benda itu pun semakin menggangguku, gw smakin ga tenang... benda itu ga bisa terlihat, lebih pastinya belum bisa terlihat, dan males deh liat2in... namanya juga gw mau b.o.k.e.r! Terpaksa, gw terbirit2 ninggalin warnet, sambil berusaha menahan hawa yang ingin keluar... "udahan nih mas?"ucup berkata... "iyya tollongg di logg outkhaan.."gw mjawab sambil nahan (lebih tepatnya ngejan), gw lari sekencang2nya... sambil berharap hawa yang sempat keluar di depan si Ucu masih tertinggal di celana gw, secara gw pake celana jeans luar dalem...
Dan gw tiba di WC angker ... emang anger, karena pernah gw dengar ada mahasiswa yang mati setelah boker di sini, (katanya sih dia boker sebelum celannya dia buka, nah celananya itu dipinjem dari temannya, karena dia mau ikut praktikum, dan syarat praktikum adalah menggunakan celana panjang selain jeans, bawa buku penuntun praktikum, bawa diri dan otak, duh ga tau deh, pokoknya gitu aja, ga penting) takut sih, tapi rasa mau eek mengalahkan rasa takutku... kuayunkan kakiku masuk ke WC... kubuka celanaku dan.. (bayangin aja deh kalo org mau eek...ga usah gw jelasin detailnya) dan.. hegghh...heggh..proott..hegggghh cprottt....heeegghh...cublak..cemplung...aaahhhh....splashhll splassh.. dan...selese deh gw eek....
cepat khan??? Trus...dari balik pintu, terdengar suara seretan ...jalannya pelan2 sekali.. seperti
ada yang datang... lalu ada ada suara bisikan dari luar.... dengan lirih... "naak... naak..naak" ih, suaranya seperti nenek2 tua... gw berpikir2 sambil mencari data2 di setiap folder2 yang ada di harddisk kepala gw yang isinya cuman 128kb... tapi ga ada teman angkatanku yang udah nenek2, senior?paling tua jg umur30 thn, orang2 KTU? paling jg 50 thn... tp suara ini 70thnan... gw tetap positif thinking... tp masih bpikir keras..gw ga mau bilang itu hantu.... iihh.. gw masih muda,masa mau mati dikamar mandi, nanti gosip nya gmana? "si Bonbon mati di WC gara2 ngedan setelah makan nasi campur warungnya" Disitulah gw memutuskan bahwa saya harus bertahan !! (mang perang?) lalu, dengan berani gw intip lewat lubang kunci... terlihat samar2 wanita dengan raut muka yg sdh kriput... sorot mata yang tajam, senyuman yang kaku, langkah yang tertatih sambil sedikit diseret2... dengan membawa 2 buah benda: ember dan minuman KOTAK-KOTAK! seraya ia berkata "nak..nak.. KoTaK-KoTak nak... "(baca: teh kotak)...
Akhirnya mitos di kampusku ini bahwa WC ini angker, memang hanya mitos...

Artikel: Kondom Bukan Solusi Pencegahan AIDS!

ACHMAD HARUN MUCHSIN

REPRESENTATIVE OF ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION

MOSLEM UNIVERSITY OF INDONESIA

BENARKAH KONDOM DAPAT MENCEGAH HIV/AIDS?

Pengertian AIDS

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh (Immunodeficiency) oleh virus yang disebut HIV.Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh menyebabkan orang dengan HIV/AIDS (Odha) amat rentan terjangkit berbagai-macam penyakit. Serangan penyakit yang tidak berbahaya pun lama-kelamaan akan menyebabkan pasien sakit parah bahkan meninggal. Oleh karena penyakit yang menyerang bervariasi, AIDS kurang tepat jika disebut penyakit. Definisi yang benar adalah sindrom atau kumpulan gejala penyakit.

Pengertian HIV

HIV atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk limfosit yang disebut "sel T-4" atau disebut juga "sel CD-4".

Penyebaran HIV/AIDS

HIV/AIDS menular melalui:

Hubungan seks antara pengidap HIV/AIDS kepada mereka yang belum dijangkiti, transfusi darah pengidap HIV/AIDS kepada mereka yang belum dijangkiti, penggunaan jarum antara pengidap HIV/AIDS kepada mereka yang belum dijangkiti, ibu hamil yang menghidap HIV/AIDS kepada bayi yang dikandung melalui tali pusat, ibu yang menghidap HIV/AIDS ketika menyusukan anaknya, melalui darah pengidap HIV/AIDS yang terkena pada kulit yang luka (walaupun luka kecil) seperti kulit yang kering dan pecah dan rongga jerawat, atau melalui darah pengidap HIV/AIDS yang terpercik ke anggota badan yang “basah” yaitu mulut, rongga hidung dan mata.

HIV/AIDS tidak menular melalui:

Penggunaan bekas sendok, garpu, gelas, piring, dan telepon, gagang pintu pengidap HIV/AIDS.

Penderita AIDS semakin hari semakin melonjak. Sejak heboh kasus AIDS pada tahun 1981, yang menelan korban 20 juta orang, kini AIDS tercatat sebagai penyakit paling menakutkan dimana obatnya belum pernah ada. Bahkan dalam laporan UNAIDS (Badan PBB untuk program AIDS yang dibentuk tahun 1996), menyebutkan bahwa pada tahun 2001 saja, diperkirakan 21 juta orang penduduk dunia meninggal karena AIDS, termasuk 17 juta di wilayah sub-Sahara Afrika. Dilaporkan juga bahwa 36 juta orang di seluruh dunia terinfeksi HIV, dan setidaknya 26 juta orang adalah mereka yang hidup di Afrika.

Wabah HIV/AIDS terus merebak secara global, hal ini membuat UNAIDS kembali mengeluarkan perkiraan bahwa sedikitnya 40 juta orang di seluruh dunia tertular HIV atau AIDS.

Vadim Pokrovsky, kepala pusat federal untuk pemberantasan HIV/AIDS mengatakan bahwa di Rusia, lebih dari 260 ribu orang tertular virus HIV. Untuk kasus di Rusia ini, disebutkan bahwa hanya 20 per 100 ribu warga Rusia positif tertular HIV pada awal tahun 2000 dan rata-rata itu meningkat hampir 10 kali lipat menjadi 180 per 100 ribu pada Nopember 2003.

Di Vietnam, wabah HIV/AIDS terus meningkat, dengan dideteksinya HIV di seluruh 64 propinsi dan seluruh kota. Jumlah orang yang hidup dengan HIV telah meningkat dua kali lipat sejak 2000, dan mencapai sekitar 260,000 pada 2005. Sekitar 40,000 orang terinfeksi HIV tiap tahunnya.

Di Indonesia, sebuah survei yang dilakukan di Tanjung Balai Karimun menunjukkan peningkatan jumlah pekerja seks komersil (PSK) yang terinfeksi HIV yaitu dari 1% pada tahun 1995/1996 menjadi lebih dari 8,38% pada tahun 2000. Sementara itu, survei yang dilakukan pada tahun 2000 menunjukkan angka infeksi HIV yang cukup tinggi di lingkungan PSK di Merauke yaitu 26,5%. Menurut Departemen Kesehatan Indonesia pada tahun 2003, diperkirakan ada 90.000-130.000 pengidap HIV/AIDS dari 200 juta penduduk Indonesia. Di Papua, HIV telah menyebar ke populasi umum. Hampir 1% orang dewasa di beberapa desa ditemukan hidup dengan HIV. Faktor utama dalam epidemi lokal ini tampaknya adalah seks komersil tidak aman dalam suatu budaya dimana sebanyak 10%-15% dari laki-laki muda (15-24 tahun) membeli seks.

Di Kamboja, menurut WHO dan UNAIDS pada tahun 2003, PSK yang telah menggunakan kondom pada saat “bekerja” meningkat menjadi 90%. Padahal, di tahun 2005 dari 46 juta jiwa ODHA di seluruh dunia, 1,6% adalah warga Kamboja. Sedang, USA “hanya” 0,6%.

Petanyaannya:”Mengapa laju perkembangan pengidap HIV/AIDS semakin berkembang ditengah maraknya kampanye safety sex dengan peningkatan penggunaan kondom?”. ”Bukankah kondom adalah alat yang digunakan untuk mencegah HIV/AIDS?”.

Bahkan di Indonesia sudah ada di berbagai daerah yang mencanangkan ATM kondom, contohnya di Bali. Begitu suksesnya gerakan safety sex dengan penggunaan kondom sampai di masyarakat. Tetapi tetap saja HIV/AIDS terus menambah kasusnya.

Kondom mencegah HIV/AIDS?

Penanggulangan HIV/AIDS selama ini yang dikenal dengan pendekatan ABC (Abstain, be faithful, use condom) tidak efektif, khususnya kondom. Pori-pori kondom ternyata lebih besar dari pada ukuran virus HIV/AIDS itu sendiri.

Dalam konferensi AIDS Asia Pacific di Chiang Mai, Thailand (1995) dilaporkan bahwa penggunaan kondom aman tidaklah benar. Disebutkan bahwa pada kondom (yang terbuat dari bahan latex) terdapat pori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang, sedangkan bila dalam keadaan meregang lebarnya pori-pori tersebut mencapai 10 kali. Sementara kecilnya virus HIV berdiameter 1/250 mikron. Dengan demikian jelas bahwa virus HIV dapat dengan leluasa menembus pori-pori kondom.

Sedangkan para penyelidik di Naval Research Laboratory (NRL) dengan menggunakan mikroskop elektron berkekuatan tinggi telah menemukan bahwa pori-pori pada kondom latex mempunyai kecacatan yang tinggi yaitu dengan pori-pori berdiameter 70 mikron (1000 mikron = 1 mm). Besar pori-pori ini adalah 700 kali lebih besar dari ukuran virus HIV. Malah menurut mereka adakalanya pori-pori pada kondom ini pada keadaan tertentu bisa dilalui oleh sperma. Jika kondom tidak 100% dapat mencegah kehamilan, apalagi untuk mencegah penularan HIV/AIDS?

Penelitian yang dilakukan oleh Carey dari Division of Pshysical Sciences, Rockville, Maryland, USA, menemukan kenyataan bahwa virus HIV dapat menembus kondom. Dari 89 kondom yang diperiksa (yang beredar di pasaran) ternyata 29 dari padanya terdapat kebocoran, atau dengan kata lain tingkat kebocoran kondom mencapai 30 persen.

Menurut Prof Dr dr Dadang Hawari, kondom harus disimpan di tempat yang berhawa dingin (20^OC) dan kering, sedangkan kondom dipakai pada alat kelamin laki-laki pada suhu 37^OC dan liang senggama perempuan juga pada suhu 37^OC, tidak ada jaminan tidak ditembus HIV. Kondom idealnya mempunyai cacat lubang kecil mikroskopis (pinholes) maksimum 0,4 persen berdasarkan uji kebocoran dengan pengisian 30 ml air pada suhu kamar, dengan luas kondom ideal sebesar 80 cm².

Solusi

M.Potts, Presiden Family Health International, salah seorang pencipta kondom, mengakui”Kami tidak dapat memberitahukan kepada khalayak ramai sejauh mana kondom dapat memberikan perlindungan pada seseorang. Sebab, menyuruh mereka yang telah masuk ke dalam kehidupan yang memiliki risiko tinggi (seks bebas dan pelacuran) ini untuk memakai kondom sama saja artinya dengan menyuruh orang yang mabuk memasang sabuk ke lehernya”.

V. Cline, profesor psikologi dan Universitas Utah, Amerika Serikat, menegaskan bahwa memberi kepercayaan kepada remaja atas keselamatan berhubungan seksual dengan menggunakan kondom adalah sangat keliru. Jika para remaja percaya bahwa dengan kondom mereka aman dari HIV/AIDS atau penyakit kelamin lainnya, berarti mereka telah tersesatkan.

Solusi menghindari HIV/AIDS adalah menggunakan jarum suntik sekali pakai dan tidak melakukan seks bebas! Penggunaan kondom hanya menjadi alat kampanye seks bebas yang menjadi kendaraan HIV dalam penyebarannya. Manusia, sebagai ciptaan-Nya tidak luput dari hukum sebab-akibat, yang diatur dalam hukum-hukum-Nya. Menjauhi zina (freesex), adalah salahsatu perintah-Nya, yang menjadi solusi dari masalah penyebaran HIV/AIDS.

(THE EDITED VERSION WAS IN FAJAR NEWSPAPER/ONLINE IN DECEMBER 1ST 2007)

Harun lagi nyoba2 buka blog...

Assalamu alaikum...
Bagi seluruh yang kebetulan dapet blog ini..
ini lagi taraf nyoba2....
InsyaAllah blog ini akan dikhususkan bagi tman2 yang lagi butuh atau lagi punya ide2...
apapun!!! mau usaha,tehnologi,kesehatan,tips cinta,de el el...
smua kita bisa sharing kok...
(artinya ga smuanya dari gue!!)
Oke ga?
Juga opini2 or tulisan2 artikel...
Oke...gw mau nyoba lanjutin blog gw ini...
Doain yah...!!!!


(senyumku oh senyumku...ih seram...)